DHARMASRAYA – Petugas Pemadam Kebakaran Pemkab Dharmasraya yang menangani peristiwa kebakaran di Mapolres setempat ternyata sempat mendapat ancaman dari pelaku pembakaran. Petugas Damkar mengaku diancam dengan panah dan pisau sehingga terpaksa lari meninggalkan lokasi.
Muji Handoko (25) tahun, supir Mobil Damkar Pemkab Dharmasraya dalam kesaksiannya kepada penyidik Polres Dharmasraya menyebutkan, saat bertugas memadamkan api pada kebakaran Minggu (12/11) dinihari itu, datang dua orang pria dengan penutup wajah menghampiri.
Dua pria tersebut memerintahkan dia dan kawan-kawannya untuk turun dari mobil Damkar. Sambil memegang panah, salah seorang pelaku menyuruh Muji turun. Merasa terancam, para petugas Damkar ini lari menjauh meninggalkan kendaraan.
“Sambil membuka pintu mobil, mereka menyuruh turun. Saya melihat mereka membawa panah dan senjata tajam. Karena takut dan merasa terancam kami lalu pergi,” tuturnya.
Dia mengaku masih mendengar teriakan dari ke dua pelaku sampai akhirnya polisi datang dan
menyerbu ke dua pelaku. Dia juga mengaku melihat anak panah yang dilepaskan ke arah polisi yang datang hingga akhirnya terdengar suara tembakan yang diduga dari polisi yang akhirnya menewaskan dua pelaku.
Setelah situasi aman dan ke dua pelaku berhasil dilumpuhkan, polisi lalu meminta kembali kepada petugas pemadam kebakaran untuk melanjutkan memadamkan kobaran api.
Seperti diberitakan, kantor Mapolres Dharmasraya ludes dilalap api Minggu dinihari. Polisi berhasil melumpuhkan dua orang yang diduga sebagai pelaku. Saat disergap, para pelaku berjumlah dua orang menyerang polisi dengan anak panah sehingga polisi terpaksa menembak dan ke dua pelaku tewas terkena timah panas. (feb)
Komentar