PADANG – Pergerakan harga bulanan di Sumatera Barat mulai menunjukkan inflasi tipis pada Maret 2017, setelah mengalami deflasi pada bulan sebelumnya. Meskipun kelompok bahan pangan masih menunjukkan deflasi, namun Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat telah mengambil langkah-langkah antisipasi.
“Untuk upaya penguatan pengendalian inflasi ke depan, TPID Sumatera Barat telah menetapkan program mengantisipasi sejumlah risiko gangguan pasokan pada sejumlah komoditas,” kata Waki Ketua Tim Koordinasi TPID Provinsi Sumatera Barat Puji Atmoko, Selasa (4/4).
Program tersebut telah disepakati dalam rapat koordinasi TPI Provinsi dan TPID sejumlah kabupaten dan kota pada 16 Maret 2017 lalu. Program tersebut adalah langkah antisipasi terhadap risiko gangguan komiditas beras, cabai merah, bawang merah, daging ayam ras dan telur ayam ras.
“Komoditas-komoditas tersebut merupakan penyumbang inflasi Sumatera Barat yang tertuang dalam roadmap (peta jalan) pengendalian inflasi,” kata Puji.
Ada lima poin yang dituangkan dalam pokok-pokok program kerja TPID Sumatera Barat untuk tahun 2017 tersebut. Puji menyebutkan lima pokok program kerja tersebut adalah perluasan areal tanam, peningkatan produktifitas lahan dan modernisasi alat pertanian. Kemudian, pembangunan “Rumah Bawang”, sebagai sarana penyimpanan hasil panen bawang serta pelaksanaan pasar murah.
Pergerakan harga bulanan Sumatera Barat pada Maret 2017 mengalami inflasi tipis sebesar 0,02 persen (month to month/mtm), setelah mengalami deflasi pada Pebruari sebesar 0,17 persen (mtm). Kelompok harga bahan pangan bergejolak (volatile food) masih menyumbang deflasi 0,01 persen (mtm) begitu juga dengan kelompok harga yang diatur pemerintah (administered price). Sementara kelompok inti (core) memberi andil inflasi sebesar 0,04 persen (mtm).
Pergerakan harga bulanan Sumatera Barat pada Maret ini berlawanan arah dengan nasional yang masih deflasi sebesar 0,02 persen (mtm). Menurut Puji, secara tahunan, laju inflasi Sumatera Barat sebesar 3,82 persen (year on year/ yoy) telah berada di atas nasional yang mencatatkan inflasi sebesar 3,61 persen (yoy).
“Namun demikian, secara tahun berjalan, dari Januari ke Maret 2017, laju inflasi Sumbar 0,37 persen (year to date/ ytd) masih berada di bawah laju inflasi nasional sebesar 1,19 persen (ytd),” tandasnya.(feb)
Komentar