JAKARTA – Harga referensi Crude Palm Oil (CPO) kambali menguat pada level diatas USD 800/ Metrik ton (MT). Penguatan ini membuat pemerintah melalui Kementerian Perdagangan Bea Keluar (BK) sebesar USD 18/MT untuk periode Pebruari 2017.
Penetapan BK CPO oleh Kemendag tersebut dilakukan pada Kamis (26/1). Harga Referensi CPO pada Pebruari adalah sebesar USD 815,52/ MT, naik USD 27,26 atau 3,46 persen dari Januari yang sebesar USD 788,26/MT.
“Saat ini, harga referensi CPO kembali mengalami peningkatan dan berada pada level di atas USD 800. Untuk itu, pemerintah mengenakan BK untuk CPO sebesar USD 18/MT untuk periode Februari 2017,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Dody Edward melalui siaran pers, Jumat (27/1).
BK CPO untuk bulan Pebruari 2017 tercantum pada Kolom 3 Lampiran I Huruf C Peraturan Menteri Keuangan No. 140/PMK.010/2016 sebesar USD 18/MT. Naik dari BK CPO untuk periode bulan Januari 2017 yang sebesar USD 3/MT.
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada bulan Pebruari 2017 kembali turun sebesar USD 131,60 atau 5,61 persen. Pada Januari 2017, harga referensi kakao tercatat USD 2.343,97/MT turun menjadi USD 2.212,36/MT untuk Pebruari.
“Hal ini berdampak pada penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao yang juga mengalami penurunan sebesar USD 128 atau 6,2 persen dari USD 2.060/MT pada periode bulan sebelumnya, menjadi USD 1.932/MT pada bulan Pebruari 2017,” ujarnya.
Penurunan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan oleh menurunnya harga internasional komoditas terebut. Namun, BK biji kakao tidak berubah dibandingkan periode bulan sebelumnya, yaitu sebesar 5 persen. Hal tersebut tercantum pada kolom 2 Lampiran I Huruf B PMK No. 140/PMK.010/2016.
Sementara, untuk HPE dan BK komoditas produk kayu dan produk kulit tidak ada perubahan dari periode bulan sebelumnya. (feb/*)
Komentar