PADANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat melakukan pengujian terhadap sampel air laut yang tercemar tumpahan minyak olahan Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit di sekitar pelabuhan Teluk Bayur.
Pengujian itu dilakukan untuk mengetahui perubahan baku mutu air laut dan biota laut yang terpapar akibat kebocoran pipa tangki minyak olahan CPO di perairan sekitar pelabuhan beberapa hari lalu. Pengambilan sampel untuk diuji dibagi di tiga titik di daerah terpapar, setelah mengambil foto udara menggunakan drone.
Mairizon, Kabid Penataan dan Penegakkan Hukum Lingkungan DLH Padang menerangkan, sampel air laut tersebut akan diuji untuk mengukur kandungan lemak, oksigen dan keasaman (ph) serta karbondioksida.
“Selain itu, juga akan dipantau biota laut yang terpapar. Hasilnya diperkirakan akan diketahui pada tiga sampai lima hari ke depan,” terangnya, Minggu (1/10).
Dia menerangkan, dari hasil foto udara masih terlihat adanya tumpukan minyak olahan CPO yang tumpah di beberapa titik. Sebagian sudah dilokalisir oleh pihak perusahaan PT Wira Inno Mas di dekat dermaga. Namun masih terlihat banyak tumpukan menggumpal di wilayah Pulau Kasiak, pulau di depan pelabuhan Teluk Bayur.
Pemerintah Kota Padang sudah memberikan sanksi teguran kepada PT Wira Inno Mas, pemilik minyak olahan CPO yang tumpah ke laut akibat kebocoran pipa tersebut. Sanksi yang diberikan adalah membersihkan perairan Teluk Bayur dari tumpahan minyak olahan dalam waktu tujuh hari. (feb)
Komentar