MENTAWAI – Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet meminta aparat kepolisian untuk menangkap langsung Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat mengedarkan dan menggunakan narkotika di wilayah pemerintahan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Hal itu disampaikan Bupati saat memberikan sambutan pada sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba yang diselenggarakan Kesbangpol Mentawai di Bundo House Km. 6 Tuapeijat, Selasa (31/10).
“Kalau ada oknum ASN yang terlibat narkoba, tak perlu minta izin lagi sama saya. Langsung tangkap saja pelakunya, karena Narkoba kejahatan internasional yang tidak bisa ditolerir dan akan merusak generasi bangsa,” ucap Yudas.
Dikatakan, pengawasan narkoba di Mentawai harus dilakukan dengan ketat, baik di pintu masuk maupun pintu keluar Mentawai. Karena, orang masuk ke Mentawai tidak semua aparat bisa mengontrolnya. Perlu kerjasama dengan lapisan masyarakat.
“Yang terpenting, pengawasan itu pada diri sendiri untuk menjauhi dari bahaya narkoba. Strategi yang perlu dilakukan adalah penyadaran, terutama kepada generasi muda yang akan menjadi pelopor bangsa,” kata Yudas kepada peserta sosialisasi yang di ikuti dari pelajar SMP, SMA, Karang Taruna, Kepala Dusun dan Kepala Desa Sipora.
Yudas mengajak tokoh agama dan semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama berperan mengefektifkan pemberantasan narkoba di Bumi Sikerei. Selain itu, peran keluarga sangat penting untuk mengawasi anggota keluarganya agar mengingatkan bahaya narkoba di kalangan generasi muda.
Sementara, Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Sumatera Barat, Raymond meminta kepada lapisan masyarakat di Bumi Sikerei untuk segera melaporkan ke pihak BNN jika mengetahui ada yang mengedarkan atau menggunakan narkoba. Hal itu agar tidak bertambah korban selanjutnya.
Ia menegaskan, kalau ditemukan pengedar atau pemakai narkoba di Mentawai, jangan takut untuk melaporkan ke pihak BNNP. “Kalau ada laporan, tim kami akan turun untuk melakukan penangkapan,” kata Raymond.
Raymond menambahkan, narkoba sangat merusak dan mengakibatkan pengguna tidak bisa mengendalikan diri. Dampak narkoba lebih serius dibanding dengan korupsi dan terorisme, karena narkoba merusak otak, bahkan bisa melumpuhkan diri, tukasnya. (ers)
Komentar