BUKITTINGGI – Bundo Kanduang selama beberapa waktu belakangan ini seperti terkesampingkan. Padahal, peran Bundo Kanduang sangat penting dalam ekonomi kerakyatan.
Hajjah Efni, unsur Bundo Kanduang Kota Bukittinggi mengungkapkan dalam dialog Forum Editor bahwa Bundo Kanduang sudah tidak banyak dilibatkan lagi dalam program pembinaan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi.
“Sejak era otonomi daerah, peran ini seperti terkesampingkan. Padahal, Bundo Kanduang memiliki peran sangat besar dalam ekonomi kerakyatan,” katanya.
Banyak industri berbasis rumahtangga yang menjadi penopang utama ekonomi rakyat. Namun, semakin minimnya keterlibatan Bundo Kanduang membuat program pemberdayaan banyak yang tidak tepat sasaran.
Menanggapi hal itu, calon gubernur incumbent Irwan Prayitno nomor urut 2 yang mendapat kesempatan pertama menyatakan bahwa untuk pemberdayaan sudah diprogramkan dalam APBD setiap tahun. Namun memang belum mencakup secara keseluruhan karena keterbatasan anggaran. Di samping itu juga berkaitan dengan aturan-aturan tentang keuangan daerah.
“Untuk penambahannya harus dibicarakan dengan DPRD, namun yang pasti, ada komitmen dalam pembinaan usaha mikro kecil dan menengah secara berkesinambungan,” katanya.
Calon gubernur nomor urut 1 Muslim Kasim yang mendapat kesempatan kedua lebih menekankan kepada social engineering atau rekayasa sosial.
Sementara itu, LSM ARAK yang juga mendapat kesempatan mengomentari visi dan misi Paslon memberikan pendapat, ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Perilaku pemerintah kepada rakyat pelaku usaha kecil, petani dan pedagang sayur. Ia mengarahkan kepada pedagang sayur di Padang Lua yang tidak mendapatkan tempat berjualan yang layak padahal memiliki potensi ekonomi yang besar.
Pada sesi ke empat, dialog yang digawangi Presiden Forum Editor Khairul Jasmi sebagai Host juga mendengarkan pendapat dari pengamat politik, Silvia Hanani. Menurutnya, perkembangan ekonomi kerakyatan khususnya di Bukittinggi ada yang tidak tersentuh yaitu generasi muda.
“Generasi muda tidak tersentuh program pemberdayaan,” kata Silvi.
Menurutnya lagi, ekonomi kerakyatan yang tidak berkembang di kalangan perempuan di Bukittinggi disebabkan banyak faktor. Ia telah melihat bahwa ada perempuan menjadi kepala keluarga dan merupakan keluarga miskin.
“Angkanya cukup tinggi dan ini perlu mendapat perhatian,” ujarnya.
Dialog Forum Editor Selasa (27/10) berlangsung di Rocky Hotel Bukittinggi. Dialog yang digelar oleh Forum Editor bekerjasama dengan KPU sumatera Barat ini mengangkat tema membedah visi dan misi paslon gubernur Sumatera Barat 2016-2021. ‘Kegiatan ini disiarkan langsung oleh RRI pro I, Classy FM dan akan ditayangkan di Padang TV.
Paslon nomor urut 1 dalam kesempatan itu hanya dihadiri oleh calon gubernurnya Muslim Kasim sedangkan nomor urut 2 dihadiri lengkap oleh Irwan Prayitno dan Nasrul Abit. (feb)
Komentar