PADANG- Keindahan menekuni seni beladiri tidak hanya mencakup aspek olahraga, melainkan melatih mental dan emosi. Seni beladiri wushu merupakan salah satu seni beladiri yang bisa dikenalkan kepada anak-anak di usia dini. Wushu adalah seni beladiri yang berawal dari Asia (kebanyakan berasal dari Jepang, China dan Korea) punya variasi tipe dan gaya, yang semua mengajarkan nilai-nilai moral.
Hendri Antoni salah seorang pelatih wushu (Lause-red) HTT Padang mengatakan, wushu berasal dari Bahasa Cina, “wu” berarti militer dan “shu” berarti seni. Secara umum, wushu adalah seni beladiri militer.
“Namun seiring perkembangan, saat ini wushu menjadi salah satu cabang seni beladiri yang terfokus pada kelenturan, kecepatan, jurus dan penampilan,” ungkapnya di sela-sela Kejuaraan Daerah (Kejurda) Wushu di GOR HBT Padang, Minggu (1/5) .
Melatih gerakan wushu,katanya, secara rutin membuat tubuh menjadi tangkas, lentur, dan kuat. Selain itu, keseimbangan, stamina, dan refleks, juga dilatih. Koordinasi mata-tangan yang merupakan keahlian penting bagi anak yang bisa diasah melalui latihan wushu ini.
Dalam satu tahun ini sasana wushu HTT maupun HBT sudah mulai menerima anak usia tiga tahun untuk mengikuti latihan standar usia dini. Wushu bisa diajarkan sejak anak berusia dini, ketika otot anak masih lentur, sudah bisa menerima instruksi dan mudah menyerap gerakan baru yang dicontohkan.
Semakin meningkat, sesi latihan akan semakin berat. Jadi dengan ikut latihan ketika masih usia dini memiliki pengaruh kepada perkembangan latihan selanjutnya.
Dia menambahkan, mempelajari gerakan wushu butuh konsentrasi dan ketenangan. Pengendalian diri sendiri sangat diperlukan demi penghayatan atas setiap gerakan. Di sini anak belajar bahwa beladiri bukan untuk berkelahi tapi justru digunakan untuk menghindari perkelahian dengan cara bersikap tenang.
Selain latihan fisik, anak juga mengasah mental dan nilai-nilai moral yang bisa diterapkan dalam keseharian. Ia berharap, kedepan, dengan peningkatan minat terhadap seni beladiri wushu dapat didukung oleh pemerintah dan KONI. (baim)
Komentar