PADANG – Pemerintah Kota Padangpanjang dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumatera Barat sepakat untuk menggenjot berbagai sektor dalam rangka pengembangan perekonomian dan keuangan. Kesepakatan itu berupa koordinasi dan sinergitas pelaksanaan kebijakan perekonomian daerah yang dituangkan dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MoU).
MoU antara Bank Indonesia dengan Pemerintah Kota Padangpanjang ditandatangani antara Kepala perwakilan BI Sumatera Barat Puji Atmoko dengan Walikota Padangpanjang, Hendri Arnis, Rabu (9/9). Bagi BI, nota kesepahaman dengan Padangpanjang merupakan yang ke empat di Sumbar setelah dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman Barat dan Kota Padang.
Kepala Perwakilan BI Sumatera Barat, Puji Atmoko menegaskan, MoU tersebut hanya merupakan sebuah payung hukum bagi berlanjutnya kerjasama dan koordinasi. Pada prinsipnya adalah bagaimana mewujudkan komitmen yang tertuang dalam MoU tersebut.
“Bank Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam rangka pengembangan dan penguatan perekonomian di daerah. MoU ini adalah sebagai payung untuk mewujudkan komitmen tersebut,” katanya.
Ruang lingkup kesepakatan antara BI dengan Pemko Padangpanjang antara lain meliputi koordinasi dan sinergitas sumber daya dalam rangka pembangunan ekonomi daerah. Kemudian juga koordinasi dalam rangka peningkatan akses dan jangkauan keuangan dalam rangka mendukung pemberdayaan masyarakat dan pembangunan ekonomi daerah.
Selain itu, kesepakatan juga mencakup koordinasi dan fasilitasi pengembangan sektor riil, terutama Usaha Mikro kecil dan menengah (UMKM) serta kordinasi pemantauan dan pengendalian harga barang dan jasa. Termasuk juga didalamnya kerjasama dalam rangka perluasan penggunaan transaksi non tunai serta yang tak kalah pentingnya adalah pertukaran data, informasi dan hasil kajian atau penelitian perekonomian dan keuangan.
Objek kesepakatan antara lain peningkatan akses dan jangkauan keuangan melalui kegiatan edukasi keuangan dan perluasan layanan serta pengembangan klaster komoditas ketahanan pangan dan komoditas unggulan daerah. Dalam waktu dekat, akan dilakukan program kerja pengembangan klaster ketahanan pangan dengan komoditas sapi perah.
Walikota Padangpanjang Hendri Arnis mengungkapkan harapannya terkait dengan penandatanganan MoU dengan BI tersebut akan membawa dampak positif lebih besar lagi terhadap perekonomian Padangpanjang. Sebagai kota strategis yang berada di jalur lintas perdagangan, Padangpanjang memiliki potensi besar di berbagai sektor.
” Padangpanjang sangat strategis dan memiliki potensi besar. Saat ini memiliki sentra industri kulit, peternakan sapi dan memiliki pasar induk hasil pertanian,” katanya.
Dengan posisi strategis dan potensi besar tersebut, kordinasi dan sinergitas program dengan pihak Bank Indonesia adalah sangat besar artinya bagi pengembangan perekonomian Kota Padangpanjang ke depan. (feb)
Komentar