TUAPEIJAT – Program BBM (Bahan Bakar Minyak) satu harga di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2018 ini diprediksi belum bisa diwujudkan. Saat ini, hanya satu dari empat perusahan yang serius untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di Kecamatan Muara Siberut Selatan.
Kepala Dinas Koperindag Mentawai, Elisa Siriparang menuturkan, rencana awalnya Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memang akan merampungkan pembangunan SPBU untuk 4 lokasi di Mentawai tahun ini.
“Namun, hanya satu lembaga penyalur BBM satu harga yang saat ini beroperasi. Kita belum tahu dimana letak kendalanya,” kata Elisa Siriparang di ruang kerjanya, Kamis (18/1).
Sebenarnya, kata Elisa, realisasi penetapan BBM satu harga seharusnya sudah bisa dilaksanakan tahun ini sesuai rencana dari pihak BPH Migas. Namun, belum juga ada tanda-tanda.
Menurutnya, berkemungkinan besar hanya satu SPBU yang akan beroperasi tahun ini, yaitu SPBU Tuapeijat Km 10 Desa Gosio’oinan milik PT. Rimata Saibi Jaya. Sementara tiga lokasi lagi belum ada kepastiannya untuk beroperasi.
Diakuinya, penjualan minyak di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai masih dikategorikan mahal. Untuk tingkat pengecer di Tuapeijat saja, harga minyal berkisar Rp9000-Rp10000 per liter untuk bensin. Apalagi kalau daerah pelosok Mentawai bisa mencapai harga Rp25 ribu per liter. (ers)
Komentar