PADANG – Dengan selesainya pembangunan Pasar Raya Inpres Blok II, Pemko Padang harus mulai berpikir bagaimana menjadikan Pasar Raya sebagai lokasi pilihan bagi warga kota untuk berbelanja kebutuhan, terutama barang harian. Untuk itu, pembenahan di sarana pendukung mutlak diperlukan. Jika tidak, pedagang tetap akan mati suri walau gedungnya megah.
Ketua Komisi III DPRD Kota Padang, Helmi Moesim mengatakan hal itu menyikapi telah diserahterimakannya gedung Pasar Inpres Blok II dari Dinas Perindagtamben sebagai SKPD pembangunan pada Dinas Pasar sebagai pengguna, Sabtu (27/2) malam lalu. Saat ini, ia melihat kondisi di kawasan tersebut masih berantakan di sebagian besar titik. Warga yang ingin mengakses ke kawasan Pasar Raya masih sulit karena kondisi kemacetan yang tinggi serta jalan pendukung menuju Pasar Raya masih belum terakomodir dengan baik.
Untuk itu, ia minta Dinas Pasar bekerjasama denagan pihak terkait seperti Dishub dan kepolisian agar membuat akses menuju ke kawasan Pasar Raya bisa dilalui masyarakat atau pembeli dengan mudah.
“Jika penataan kawasan sekitar pasar tidak dilakukan segera mungkin dan kemudian tak didukung pula dengan pembenahan transportasi, gedung yang mentereng dan megah itu tak akan membawa dampak pada peningkatan ekonomi bagi kota Padang berikut pedagangnya,” ujarnya kepada padangmedia.com, Selasa (1/3).
Helmi juga meminta Pemko melakukan upaya-upaya dalam rangka menarik masyarakat untuk datang berbelanja ke Pasar Raya. Harus ada strategi yang menjadi magnet yang ditawarkan di Pasar Raya Padang.
”Jika tidak, masyarakat akan lebih cenderung ke pasar-pasar satelit dekat mereka tinggal. Apalagi Pemko juga sedang gencarnya membenahi sejumlah pasar satelit,” tambahnya. (baim)
Komentar