SAWAHLUNTO – Aksi relawan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day, Selasa (31/5) ditanggapi dingin oleh para perokok. Dalam aksi meminta matikan rokok oleh lima kelompok relawan hanya berhasil mengumpulkan rokok dari perokok yang bersedia sebanyak 145 batang.
Sosialisasi bahaya merokok dan ajakan mematikan rokok oleh para relawan tersebut menurut Ketua Forum Kota Sehat dan Bersih (Fortasih) Sawahlunto Melardeni Ismal adalah wujud kampanye dan sosialisasi Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang ditetapkan setiap tanggal 31 Mei. Fortasih bersama Dinas Kesehatan dan Sosial juga menyebarkan famplet bahaya merokok serta sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Sawahlunto nomor 3 tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok.
“Bagi perokok yang bersedia mematikan rokok, diberikan sebuah pena yang bertuliskan “Stop Merokok dari Sekarang” serta brosur berisi bahaya rokok,” katanya terkait aksi tersebut.
Namun diakui, hal itu tidak mudah dilakukan. Dari 89 orang perokok orang yang diajak, hanya 12 orang yang mau mematikan rokok serta menyerahkan puntungnya ke kaleng yang dibawa para relawan.
Selain menggelar aksi “Matikan Rokok” dan sosialisasi bahaya merokok, Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Kota Sawahlunto juga diisi dengan seminar hidup sehat tanpa rokok yang diikuti para guru, pelajar, tokoh masyarakat serta komunitas dan organisasi kepemudaan. Narasumber yang dihadirkan adalah Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Sawahlunto dr.Ardianof, SP. (tumpak)
Komentar