Dokter dan Bidan PTT foto bersama Wakil Bupati Mentawai dan jajaran Dinkes Mentawai usai menerima SK CPNS, Jumat (2/6). (ers)
TUAPEIJAT – Sebanyak 31 bidan dan 3 dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) formasi Kementerian Kesehatan tahun 2014 resmi diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Penyerahan SK dilakukan Wakil Bupati Mentawai secara simbolis di aula Sekretariat Umum Daerah, Jumat (2/6). SK Tenaga kesehatan itu telah dikeluarkan Bupati Mentawai melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake menyebutkan, tenaga kesehatan yang diangkat menjadi CPNS di lingkungan Pemkab Mentawai merupakan tenaga kesehatan PTT yang sebelumnya telah mengabdi di daerah. Mereka selanjutnya akan mengabdi kembali untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terpencil seperti daerah Simalibbek, Sagulubbek, Simatalu dan Sinakak.
“Komitmen tugas menjadi tenaga pelayanan kesehatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan pilihan masing-masing bidan dan dokter untuk mengabdi di Bumi Sikerei. Oleh karena itu, jangan pernah ingkar janji setelah diangkat menjadi pegawai tetap di lingkungan Pemkab Mentawai,” ujarnya.
Dikatakan, pengabdian bidan dan dokter di daerah terpencil sangat dibutuhkan. Bila hati ihklas, maka pelayanan kesehatan di daerah pelosok akan semakin meningkat. Karena itu, ia mengimbau para tenaga kesehtan itu untuk meluruskan niat membangun kesehatan di Bumi Sikerei.
Sementara, Ketua PKK Mentawai, Ny. Rosmaida Yudas mengatakan, kondisi kesehatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai saat ini masih sangat miris. Petugas kesehatan yang diangkat menjadi CPNS diharapkan menjadi perwakilan tenaga kesehatan di 10 kecamatan. Di butuhkan keseriusan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Jangan banyak teori, akan tetapi kedepankan kerja nyata,” pesannya.
Setelah menerima SK CPNS, Bidan dan Dokter tersebut diminta bertanggung jawab dalam bekerja melayani masyarakat di pelosok Mentawai. Mereka juga diharapkan membangun sinergi dengan kader PKK dan masyarakat.
Salah satu masalah kesehatan yang harus menjadi perhatian di Mentawai adalah masih tingginya angka kematian ibu melahirkan. Walaupun tantangan yang dihadapi sangat berat, tapi semua lapisan masyarakat terkait diharapkan ikut membantu. (ers)
Komentar