TUAPEIJAT – Dinas Kesehatan Mentawai mencatat 143 penderita penyakit Tuberkulosis (TB) dan 4 orang melakukan pengobatan ulang selama tahun 2017 atau 35,5 persen dari target 407 orang. Jumlah tersebut sedikit di bawah target nasional, yaitu 46 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Mentawai, Lahmuddin Siregar menyebutkan, angka penemuan kasus TB di Kabupaten Kepulauan Mentawai meski secara angka meningkat, tapi secara persentase mengalami penurunan. Pada tahun 2015, tercatat 116 kasus atau 84,7 persen dari 137 target. Sementara tahun 2016 87,8 persen atau 122 kasus dari 139 target penemuan kasus penyakit TB. Jadi, tahun 2015 dan 2016, penyakit TB di Mentawai melebihi target nasional yang menargetkan hanya 70 persen.
“Memang angka penderita penyakit TB dari tahun ke tahun ada kenaikan, namun secara persentase, di Mentawai malah mengalami penurunan jumlah kasus,” kata Lahmuddin di kantornya, Jumat (12/1).
Secara kinerja, katanya, apabila melampaui target nasional itu lebih bagus lagi. Saat ini, seluruh petugas kesehatan yang ditugaskan di wilayah Kepulauan Mentawai telah melakukan Case Detection Rate (CDR) di mana tenaga kesehatan tersebut diharuskan mendeteksi penyakit dengan cara mendatangi rumah masyarakat yang dikenal dengan program door to door.
“Kalau penyakit TB ditemukan tinggi, berarti aksesnya bagus. Jadi, dengan adanya program ketuk pintu ini, petugas langsung mengindentifikasi penyakit pada masyarakat. Maka, tim kesehatan sudah berupaya mendeteksi penyakit TB di tengah masyarakat,” tukasnya. (ers)
Komentar